1. TANGGAL ATAU HARI
Penanggaalan atau kalender Pakpak pada mulanya dihitung dari lobang
sebuah tempurung yang sebelumnya telah dilobangi sebanyak 30 lobang.
Setiap lobang diisi dengan seutas tali yang kemudian setiap hari tali
tersebut ditarik sampai kemudian semua lobang kosong, dan seterusnya
diisi kembali. Setiap penarikan tali dilakukan penyebutan harinya . Jika
secara internasional dan nasional penanggalen dinyatakan dengan angka,
maka pada masyarakat Pakpak hanya dikenal nama hari. Saesuai dengan
jumlah lobang sebanyak 30 maka hari dalam Pakpak terdiri dari 50. Dan
hari ini adalah sekaligus merupakan tanggal. Nama-nama hari dalam
masyarakat pakpak tersebut adalah :
Adintia, Suma, Anggara, Budaha, Beraspati, Cikerra, Belah
naik, Adintia naik, Suma sibah, Anggara sepuluh, Budaha mengadep,
Beraspati tangkep, Cikerra purnama, Belah Purnama Tula, Suma Teppik,
Anggara Kolom, Budaha Kolom, Beraspati Kolom, Cikerra duapuluh, Bellah
Turun, Adintia Anggara, Sumanimate, Anggara Bulubana, Budaha
selpu/meddem, Beraspati Gok, Samisara bulan mate, Dalan bulan dan kurung.
Budaha selpu juga sering dinamakan budaha meddem, sedangkan cikerra
adapula yang menyebut dengan cukerra. Samisara bulan mate sering juga
disebut dengan Samisara mate bulan.
Setiap hari atau tanggal dalam Pakpak masing-masing memiliki arti dan
makna. Hari-hari tersebut tidak dapat digunakan untuk melaksankan
sebuah pekerjaan secara acak. Masing-masing ada hari yang baik misalnya
dalam melakukan runggu, pesta, berladang, mendirikan rumah dan
lain-lain. Ada hari yang kurang baik untuk itu sehingga misalnya jika
sebuah runggu dilaksanakan pada saat yang tidak tepat maka yang timbul
bisa jadi adalah perselisihan atau pertengkaran sehingga runggu tidak
akan mencapai mufakat. Oleh karena itulah orang Pakpak sebelum
melaksanakan sesuatu kegiatan akan terlebih dahulu dilakukan “meniti ari”
untuk mencari hari yang tepat dan sesuai dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan. Hal semacam ini bagi banyak orang pakpak masih diyakini
hingga kini meskipun tidak banyak lagi orang Pakpak yang hapal akan
nama-nama hari tersebut. Konon lagi makna, arti, dan kegiatan yang tepat
pada hari dimaksud. Orang yang masih hapal terbatas dan kini dianggap
menjadi semacam orang pintar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar